Sabtu, 24 Oktober 2009

Humor Dulu Biar Ga Bosen

Orang Gila Main Catur

Ada 2 orang pasien gila di sebuah RSJ. Mereka berdua saat istirahat, keluar di teras RSJ itu. Mereka berdua tampak bosan dan bingung mau berbuat apa.

Orang gila 1 : "Kita main catur yuk!"

Orang gila 2 : "Tapi di sini kan nggak ada catur!"

Orang gila 1 : "Kita main bayangannya aja." Lalu tanpa papan catur mereka memulai permainan catur itu 'skak, ster, skak, ster' begitu serunya mereka bermain, hingga pada saat masuk selesai jam istirahat.

Ketika mereka masuk, si tukang sapu RSJ datang ketempat mereka bermain catur bayangan tadi, lalu berkatalah dia,

Tukang sapu : (sambil menggerakan tangan) "Dasar orang-orang gila, selesai main catur tidak langsung dibereskan semuanya!"


Sandali Lang

Baco yang sudah cukup bermodal tidak mau ketinggalan dengan orang-orang yang sering ke Luar Negeri. Maka Baco pun memutuskan untuk berlibur ke Luar Negeri. Keputusan Baco jatuh pada Philippines.

Ketika tiba di Bandara Ninoi Aquino, Baco segera membereskan segala urusan bagasi. Begitu tiba di bagian imigrasi. Baco hanya celingak-celinguk disekitarnya.

Tiba-tiba petugas imigrasi berkata pada Baco : SANDALI LANG.

Baco yang penuh rasa iba, tiba-tiba melakukan sesuatu dan mulai membantu mencarikan SANDAL PETUGAS YANG HILANG.

Petugas pun mulai curiga pada Baco, "Ada apa, Pak " tanya si petugas,

Jawab si Baco: "Lah katanya SANDAL HILANG, jadi saya membantu bapak untuk mencarikan SANDAL BAPAK YANG HILANG."

Petugas imigrasi: "???"


Promosi Jadi Kapten

Dalam sebuah pertemuan Arisan antar ibu-ibu di Perumahan Kompleks Tentara terjadi adu pamer kehebatan anaknya masing-masing.

Ibu Dini : "Anak saya baru saja naik pangkat menjadi Letnan."

Ibu Susi : "Kalau anak saya, belum lama ini di promosikan jadi Kolonel."

Ibu Tina : "Anak saya juga Bu? Baru diangkat jadi Kapten. Pada hal, dia baru kelas 2 SMA, lho!?"

Ibu Dini dan Ibu Susi : "Hebat, kok bisa ya Bu?"

Ibu Tina : "Ya tentu dong, soalnya anak saya pintar main bola di sekolah. Jadi ia diangkat jadi Kapten Kesebelasan di Kecamatan."


Kabar Buruk Bertubi-Tubi

Suatu sore telepon berbunyi.

"Hallo, Pak Juri? Ini saya, tuan, Dodo, pembantu di villa Bapak..."

"Oh iya. Ada apa, Do? Ada masalah?"

"Anu..saya nelepon cuma mau ngasih tau, burung kakaktua bapak mati.."

"Kakaktua saya? Mati? Yang pernah menang di Lomba Tingkat Dunia itu??"

"Ya tuan... yang itu"

"Waduh sial juga ya... lumayan banyak juga tuh duit keluar buat ngelatih tu burung... matinya kenapa, Do?"

"Gara-gara makan daging busuk, tuan"

"Daging busuk?? Siapa yang ngasih dia daging busuk??!!"

"Ngga ada tuan..dia cuma makan daging kuda yang udah mati."

"Kuda mati? Kuda mati apa??"

"Kuda punya tuan."

"Kuda yang menang pacuan internasional itu?!!!"

"Iya tuan, Dia mati kecapen setelah narik gerobak tong air."

"Lu gila ya? gerobak air apaan???"

"Gerobak air buat madamin api, tuan..."

"Ya ampuun... api apa lagi???"

"Api di rumah tuan! Ada lilin yang jatuh dan apinya kena tirai... trus merembet deh."

"Ja..jadi..maksud lu villa mewah gua itu ancur berantakan gara-gara lilin?!!!"

"Begitulah, tuan."

"Tapi kan disitu banyak lampu!!! Tu lilin buat apaan???"

"Buat pemakaman, tuan."

"Demi Tuhan, pemakaman apa doooo??!!"

"Pemakaman istri Tuan... Suatu malam dia berjalan-jalan di dalam rumah yang gelap gulita, saya pikir maling, jadi saya hajar aja dia pake tongkat golf Nike tuan..."

Sunyi....,

Sunyi cukup lama....

"Doooo!!!... lu bener-bener dalam bahaya besar, kalo tu tongkat golf ampe patah..."

Kakek Pikun Mencari Istrinya

Seorang kakek pergi ke sebuah pusat perbelanjaan bersama istrinya. Namun saat berbelanja, Kakek terpisah dari istrinya.

Kakek pun berusaha untuk mencari namun gagal. Sebab, kakek terserang "penyakit pikun" yang cukup parah. Untungnya sang kakek banyak akal. Dia pun mendatangi seorang SPG cantik.

Kakek: "Dik, bisa bantu saya?"

SPG: "Kenapa, Kek?"

Kakek: "Saya kehilangan istri saya. Bisakah adik membantu saya."

SPG: "Kenapa kakek nggak minta bantuan bagian informasi aja, Kek?"

Kakek: "Percuma, Dik. Saya lupa dengan wajah dan juga baju yang dikenakan istri saya."

SPG: "Lalu, saya bisa bantu apa, Kek?"

Kakek: "Adik cukup duduk dekat-dekat saya. Nanti kalau ada nenek-nenek mendekat dan bawa pentungan, bisa dipastikan itu istri saya."

SPG: "????"

Jumat, 23 Oktober 2009

Sniper Yang Dipakai TNI Indonesia

Beragam senapan sniper di gunakan di lingkungan TNI saat ini. Beda dengan polri yang hanya memiliki satuan 1 gegana dan Detasemen 88 Anti Teror. Sniper yang di gunakan lebih aman, yaitu Armalite AR-10T buatan Amerika Serikat. Sebenarnya tidak efektif bagi sebuah Korps. Tapi ya sudah, berikut parade sniper yang digunakan TNI-Polri

REMINGTON 700
Inilah salah satu senapan sniper terbaik di dunia. Dikembangkan dari keberhasilan Winchester 70, Remington 700 belakangan di pilih lagi saat AS butuh sniper baru, M24 Remington mengembangkan model 700 sejak 1962, ketika Winchester menolak permintaan Marinir AS untuk penggantian Laras. Charlos Hatchock termasuk pengguna model 700. Foto di atas adalah Winchester 70.

Nama : Remington 700
Kaliber :7,62 x 51 mm
Sistem : Bolt Action
Berat : 4,08 kg kosong tanpa telescope
Panjang : 1,662 mm
Laras : 660 mm
Pengguna : Marinir

GALIL GALATZ/99 R
Ide dasarnya tak lain senapan serbu AB Israel Galil AR. Lewat proses publikasi lahirlah Galil Galatz. Tak sukses pendahulunya galatz konon punya akurasi rada payah. Selain itu, ongkos produksinya juga mahal. Meski sempat di produksi banyak, IMI terpaksa merilis versi lanjutnya Galil 99r sistem otomatis.


Nama : Galil 99R
Kaliber : 7,62 mm
Panjang : 111,5 cm
Laras : -
Berat : 6,4 kg
Sistem : Semi outo
Magasen : 20
Pengguna : Kostrad

SPR-1
SPR alias Senjata Penembak Runduk buatan PT. Pindad Indonesia ini sudah menjadi standar TNI. Secara keseluruhan, semua persyaratan sudah dimiliki. Mulai dari laras yang panjang, teleskop dan bipod yang ampuh membidik target dengan jaminan akurasi dan stabilitas tinggi. Hanya sayang, body masih menggunakan kayu.


Nama : SPR-1
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : Bolt Action
Alat bidik : teleskop
Pengguna : TNI


SIG SHR 970
Baik varian STR maupun SHR 970, sama-sama dikembangkan dari SHR (Swiss Hunting Rifle) oleh pabrik SIGarms, Swiss. SHR merupakan lightweight Tacicla Rifle, sementara STR Long Range Rifle. Kelebihan SIG 970 adalah kemudahan mengganti laras dan Kaliber. SIG SHR 970 Tactical Rifle Kaliber 7,62mm x 51 mm


Nama : SIG LTR 970
Kaliber : 7,62mm NATO (.308 WIN) atau 300 Win Magnum
Sistem : Bolt Action, rotating bolt
Laras : 690 mm
Berat : 4,43 kg kosong tanpa scope
Panjang : 1.143 mm
Pengguna : Den Bravo 90


HECATE II
Tak Banyak satuan TNI memiliki sniper berat sekelas FNH/PGM Ultima Ratio Hacate II. Mengusung kaliber 12,7 mm dan bobot yang berat, pastilah akurasinya bagus. Mungkin karena spesialisasi teror pesawat terbang, bravo 90 memilih Hacate II yang pelurunya anti material.


Kaliber : 50 BMG (12,7 x 99m)
Sistem : Bolt Action
Laras : 700 mm
Berat : 13,8 Kg
Panjang : 1.380 mm
Magasen : 7 Peluru
Pengguna : Den Bravo 90


SIG SAUER SSG 3000
SSG 300 dibuat oleh SIG Arms, Swiss dan J.P Sauer Jerman. SSG 3000 dikembangkan dari senapan target sauer200STR. Masih menganut sistem Bolt Action, hanya saja anak pelurunya sudah pake rumah alias magasin.

Nama : SIG Sauer SSG 3000
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Panjang : 1.180 mm
Laras : 610 mm
Weight : 6,2 kg
Magasin : 5
Pengguna : Den Bravo 90, marinir

BRNO CZ550
Jujur saja, sniper satu ini masih berteknologi lawas. Senjata ini berasal dari Republik Chechnya dan pernah terihat di Markas Kepala Negara , Paspamres. Cz550 merupakan versi modern dari modal 70 dan mauser 98

Nama : Brno cz 550
Kaliber : 7,62 mm
Sistem : bolt Action
Pengguna : Paspamres


ARMALITE AR-10
Detasmen 88 Antiteror Polda Metro Jaya di dapati menggunakan AR-10 bukannya M-24 seperti yang disebut-sebut selama ini. Belum ada prestasi yang bisa disebut. Berhubung masih baru. Tim memasangkan dengan tropong bushnell.

Nama : AR-10
Kaliber : .308 / 7,62 mm (.243 win)
Laras : 610 mm
Berat : 4,72 kg
Sistem : Gas operated, Rotating bolt, semi-auto
Akurasi : 1” groups at 100 yard (93m) dengan ketepatan (1moa)
Pengguna : Den 88 AT Polri


STEYR SSG-69
Steyr Mannilicher MOD SSG-69 bolt Action kaliber 7,62 x 51mm diproduksi oleh steyr Daimter puch, swis, sudah menjadi sniper standar AD Austria


Nama : SSG 69
Kaliber : 7,62 x 51 mm
Laras : 650 mm
Berat : 6,82 kg
Sistem : bolt Action
Alat bidk : teleskop
Pengguna : Yonif Linud 328

SIG SG 550
Dibuat oleh SAN Swiss ARMS (sekarang anggota dari grup SIGARMS). Sniper SG 550 sangat cocok untuk penembakan jarak menengah dan digunakan oleh polisi antiteror. Karena sangat mudah di operasikan dan mempunyai akurasi yang baik.

Nama : SG-550
Kaliber : 5.58 mm Nato (.223 Rem)
Sisitem : Gas, semi-auto
Laras : 650 mm
Berat : 7,02 kg
Panjang : 1.130 mm
Magasin : 5,20,30
Pengguna : Marinir

Sejarah Gitar

Sejarah Gitar

Banyak orang yang bisa memainkan gitar, namun sedikit yang mengetahui sejarahnya. Berikut kita akan melihat sekilas sejarah gitar dari masa ke masa. Sebenarnya sejarah gitar sangat panjang, namun mengingat ruang yang terbatas, wacana ini akan meninjau secara garis besar saja.
Pertama-tama: Dari Babilonia hingga Senar Enam
Sejarah gitar dipercaya dimulai di wilayah Timur Dekat. Di antara puing-puing yang di temukan di Babilonia, yang paling relevan adalah gitar yang dibuat pada 1900-1800 SM. Dari masa itu, hingga tahun 1650, gitar mengalami evolusi yang begitu rumit dan beraneka ragam. Begitu banyak jenis dan masing-masing memiliki nama yang berbeda.
Beberapa kalangan berpendapat lain, menganggap gitar justru berasal dari negara Spanyol karena alat musik gitar mirip sama alat musik Spanyol yang bernama Vihuela yang beredar pada awal abad ke-16. Alat baru ini (gitar) mempunyai cara pembuatan yang sama dengan alat musik ukulele. Gitar pertama kali yang dibuat sebenarnya berukuran sangat kecil dan juga hanya memiliki empat dawai, seperti ukulele.
Pada masa klasik banyak terdapat publikasi yang dilakukan oleh para pembuat lagu dan juga para pemusik. Seperti Fernando Sor, Mauro Guiliani, Matteo Carcassi, Fernando Caulli, dan masih banyak para pencipta yang mengembangakan metode bermain gitar yang akhirnya menjadi permainan yang umum dan dapat diterima.
Instrumen yang penting kontribusinya dalam perkembangan gitar adalah instrumen Cittern. Instrumen ini juga berbentuk menyerupai buah pir dengan bagian belakang yang rata, dengan empat atau lima pasang senar dari kawat dan dengan fretting yang permanen apakah itu diatonik seperti Appalachian Dulcimer ataupun chromatic seperti gitar modern. Tuning head sudah dipasang mirip seperti pada gitar atau mandolin. Stemannya sama dengan mandolin (in fifths) dengan fingering dan chord yang sama dan dimainkan dengan plectrum atau pick.
Four Course Guitar memiliki 4 pasang senar, body berbentuk gitar dan soundboard yang rata, bridge dari lute dan bagian belakang dibuat setengah melengkung tetapi tidak terlalu membentuk bulatan. Instrumen ini berukuran seperti gitar anak-anak.
Five Course Guitar muncul sekitar tahun 1490 dan mirip dengan four course guitar dengan tambahan satu pasang senar bass. Instrumen ini dinamakan juga English Guitar.
Ada pula Vihuela De Mano berasal dari Spanyol dan merupakan instrumen dengan enam pasang senar. Bodynya cukup besar seperti gitar klasik jaman sekarang dan mempunyai beberapa lubang suara di atasnya. Instrumen ini menggunakan fixed bridge dan kemungkinan merupakan nenek moyang langsung dari gitar 12 senar USA yang masuk ke Amerika Utara melalui Mexico, Texas dan Louisiana.
Masih banyak jenis gitar lainnya yang terus berkembang. Gitar seperti yang kita kenal sekarang, yaitu bersenam enam, baru muncul sekitar tahun 1750. Dan selama sekitar 90 tahun berikutnya (hingga tahun 1840), gitar senar enam ini cukup pesat berkembang di Spanyol.
Masuknya Gitar di Indonesia
Penjajahan, selain menyisakan catatan kepedihan, juga seni. Salah satunya adalah dibawanya gitar oleh orang-orang Purtugis di sekitar abad ke-17.
Pada waktu itu sejumlah tawanan asal Portugis di Malaka dimukimkan oleh Belanda di kawasan berawa-rawa di Jakarta Utara, di sebuah kampung Tugu. Agar mereka tidak bosan, mereka menghibur diri dengan bermain musik. Nah, musik yang mereka gunakan saat itu adalah gitar. Konon, dari hasil pengenalan rakyat terhadap alat musik itu, lahirlah beberapa alat musik petik yang dimainkan untuk mengiringi lagu-lagu keroncong.
Ada 3 jenis gitar yang dimainkan para tawanan saat itu, yaitu :
1.Gitar Monica, yang terdiri dari 3 dawai
2.Gitar Rorenga, yang terdiri dari 4 dawai
3.Gitar Jitera, yang terdiri dari 5 dawai.
Dua abad kemudian gitar dan keroncong menjadi populer di kalangan bangsawan dan kemudian menyebar ke pelosok tanah air.
Gitar Elektrik
Di zaman modern, orang mulai mengenal gitar yang memanfaatkan sumber daya listrik. Bunyi yang dihasilkanya berbeda dengan bunyi gitar klasik.Gitar listrik pertama kali dibuat pada 1932 oleh Adolphus Rickenbacker. Gitar ini mengambil bentuk rancangan gitar Spanyol tradisional.
Setelah itu, perkembangannya terus berlanjut. Ide yang mempercepat perkembangannya diawali dari sering diadakannya konser-konser dengan jumlah penonton yang banyak; sehingga jikalau tanpa bantuan sound system, suaranya tak terdengar, apalagi bila penonton berteriak-teriak riuh.
Produsen gitar bermunculan di mana-mana. Dua yang terkenal adalah Fender dan Ibanez. Selain itu, media-media juga mempublikasikan pemain-pemain gitar hebat melalui mejalah bergengsi seperti Guitar Player. Kini, komponen-komponen pada gitar listrik, seperti bridge/tremolo, pick-up, juga senar, bahkan diproduksi terpisah dari produser gitar.
Ada pula hal-hal yang nyentrik dalam perkembangan gitar seperti gitar bersenar tujuh yang dipopulerkan oleh Steve Vai di tahun 1989. Ide ini datang saat ia bergabung dengan David Lee Roth Band pada tahun 1985, menggarap album Crazy from the Heat. Ia memutuskan demikian karena sang bassis, Billy Sheehan, sering menyetel bassnya dengan formasi lain bernama Drop D Tuning (dari atas ke bawah: D-A-D-G, umumnya E-A-D-G). Bekerjasama dengan Ibanez tahun 1987, akhirnya lahirlah gitar pertama bersenar tujuh, dengan dawai teratas, alias ketujuh, bernada B. Gitar ini dinamakan The Universe-7 String. Vai juga memiliki gitar dengan neck yang berlawanan (menghadap ke kiri dan kanan), untuk membuktikan kemampuannya bermain kidal.
Sementara itu, Eddie van Halen, menjadi pelopor dalam penggunaan whammy bar up-down yang kemudian dikenal sebagai Floyd Rose tremolo/bridge. Inovasi ini lengkap dengan pengunci senar pada bagian nut gitar. Sistem ini dikenal sebagai locking nut tremolo system.
Eddie mengembangkan sistem tremolo yang sudah ada sebelumnya. Yaitu tremolo yang hanya bisa ditekan down atau turun (menghasilkan nada yang lebih rendah). Sistem lama ini dikembangkan oleh pabrik Fender dan terpasang sebagai perlengkapan standar pada model Stratocaster. Inovasi ini terpikir olehnya pada sekitar tahun 1976. Saat itu para gitaris hebat seperti Ritchie Blackmore dan Jimmy Page sering mengalami masalah pada tuning gitar mereka. Karena mereka sering mem-bending senar terlalu banyak untuk menghasilkan suara yang 1½ nada lebih tinggi. Akibatnya senar jadi kendor dan tentunya nadanya juga jadi fals. Dengan locking nut tremolo system, senar dikunci di bagian nut gitar agar tidak bergeser ketegangannya.
Sedikit tambahan, pada tahun 1991 juga pernah dibuat gitar yang paling besar di Amerika Serikat, tepatnya di Indiana. Bayangkan, panjangnya sampai11 meter, hampir sama panjang dengan dua buah mobil limosin! Gitar ini membutuhkan 6 orang untuk memainkannya.